Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Tafakur Pagi

Tafakur Pagi Harmoni pagi berseri Sambut kicau alam bernyanyi Tangkap suara hati Tunduk dihadapan Sang Maha Memiliki Berseru erat saat berat Sementara pagi masih menemani Biarlah raja segala abad Menurunkan babad Pegangan kuat Tetaplah Sang Kitab Melawan dunia tanpa irama Menghantam zaman yang semakin papa Secercah harapan masih bertahan Walau oase terkadang tak berkesan Fatamorgana kehidupan Semua hanya kepalsuan Darah merah, tanpa arah, selalu bersalah Tafakur pagi, Ditengah suara bumi Coba ‘tuk berdiri Menantang hari!

Surat dari Musafir

Surat dari Musafir Untukmu, Pandu Ibu Pertiwi!             Perjalanan waktu terus melaju. Waktu yang melaju pertanda berbagai langkah kehidupan   telah engkau lalui. Walaupun memang perjalananmu masih hijau di biru - tempat kita menata mimpi dan menantang dunia -, namun kemajuan demi kemajuan, perkembangan demi perkembangan     telah engkau peroleh untuk bekalmu menghadapi tantangan dunia yang semakin menggila. Ingatlah, menjadi tidak serupa dengan dunia bukan berarti engkau harus hanya fokus pada hal-hal rohani saja, namun hendaklah garammu mengasini tempat yang tawar, bukan tempat yang asin – agar tidak darah tinggi - da n terangmu menerangi tempat yang gelap, bukan tempat yang terang – agar tidak silau -. Pola pikir dan tindakanmu haruslah selalu diarahkan untuk menjadi seperti Kristus. Memang tidak akan mungkin sempurna sebab engkau terbatas dan berdosa. Oleh karena itulah, Sang Juruselamat menebu...

Kita: Ahli Taurat Masa Kini?

Kita: Ahli Taurat Masa Kini?             Diawal periode kuliah disibukkan dengan melempar senyum yang seolah tak pernah putus melihat wajah-wajah baru yang lugu berpakaian putih dan hitam. Selalu dihiasi dengan kata-kata yang diyakini mengakrabkan , “ dek ”, “siapa namanya?”, “yakin masuk surga”? dan berbagai macam kata-kata “ampuh” yang seolah sudah dihafal mati. Ya, wajar memang. Pola yang terjadi adalah bagaimana kita bisa menyampaikan apa yang disampaikan orang [ senior yang begitu cinta dipanggil “bang/kak” dan memanggil “dek” ] seolah-olah setiap ucapan “mereka” adalah kebenaran itu sendiri. Maka, harusnya berucaplah terang-terangan tanpa tedeng aling-aling: “ Dek , abang/kakak adalah sumber kebenaran loh . Kalau gak mau masuk ‘grup’ ya berarti gak selamat dan gak masuk surga”, daripada mencoba bermain kata-kata memperhalus realitas yang sebenarnya. Kenyataan dibalik kenyataan.       ...

Menggugat Mayat

Menggugat Mayat Hai Mayat Hidup, Engkau mengingkari janji ufuk timur Ternoda kiranya asa di ngarai itu Ngarai dimana dulu kita menentang dunia Tempat kita dulu meniti langkah Berhiaskan gemericik air sungai Tempat tertawa bersama Merasakan syahdunya Gubuk Derita Hai Jiwa Kisut, Aroma nelangsa sungguh menusuk Jiwa melalang buana tanpa tujuan Engkau tertawa, Namun tawamu adalah tawa ilusi Engkau bicara, Namun kata-katamu hanyalah ucapan mayat hidup Kehilangan nafas kehidupan asali Penurut tunduk pada dunia Adakah dunia menenggelamkanmu, Dalam cinta monyet fatamorgana? Dalam nikmatnya diri sendiri? Dalam krisisnya kemesraan dengan Sang Pemilik Cinta sejati? Adakah surga mengharamkanmu, Jika menepis beban, menebar karya? Jika merobek nelangsa, mengobati luka? Jika melepas ego, memeluk semangat? Taruk Bangsa! Hentikan menikmati diri sendiri, Sebab asaNya menentang ego. Kita berhenti berjuang ketika kita berhenti menjad...