Kita: Ahli Taurat Masa Kini?
Kita: Ahli Taurat Masa Kini? Diawal periode kuliah disibukkan dengan melempar senyum yang seolah tak pernah putus melihat wajah-wajah baru yang lugu berpakaian putih dan hitam. Selalu dihiasi dengan kata-kata yang diyakini mengakrabkan , “ dek ”, “siapa namanya?”, “yakin masuk surga”? dan berbagai macam kata-kata “ampuh” yang seolah sudah dihafal mati. Ya, wajar memang. Pola yang terjadi adalah bagaimana kita bisa menyampaikan apa yang disampaikan orang [ senior yang begitu cinta dipanggil “bang/kak” dan memanggil “dek” ] seolah-olah setiap ucapan “mereka” adalah kebenaran itu sendiri. Maka, harusnya berucaplah terang-terangan tanpa tedeng aling-aling: “ Dek , abang/kakak adalah sumber kebenaran loh . Kalau gak mau masuk ‘grup’ ya berarti gak selamat dan gak masuk surga”, daripada mencoba bermain kata-kata memperhalus realitas yang sebenarnya. Kenyataan dibalik kenyataan. ...