Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

SERI REFLEKSI 1/2022: MARI MENJEJAK BUMI!

Aku menulis kembali setelah lama vakum. Berbulan-bulan mencoba menyadari bahwa hidup refleksi-aksi tidak diperoleh sekadar di depan meja saja, tetapi harus banyak mengalami benturan dan ketegangan kreatif, di tubuh fisik, di pikiran, di jiwa, di roh, di lapangan. Pertama, Penting sekali untuk mendorong para mahasiswa agar menjadi teman diskusi kritis untuk siapapun termasuk dengan dosen. Mereka harus menjadi generasi dialogis kritis, bukan generasi monolog. Kedua, Arahkan kemarahanmu dan kekritisanmu terutama pada orang yang punya kuasa (kuasa karena pengetahuan, hierarki, jabatan, uang, dll).  Ketiga, Kolonialisme modern: buat generasi mudanya menjadi ahistoris dan tidak terhubung dengan ajaran leluhurnya sendiri. Mereka akan mencari jalan penyelesaian masalah yang tidak relevan dengan DNA sosiokulturalnya sendiri. Keempat, Tuhan mewujud dalam hutan heterokultur, demokrasi ekonomi dan koperasi, mata air jernih, sungai-danau-laut jernih, udara yang bersih, (silahkan ditambah)... Ke...