Kita Hari Ini
Kita Hari Ini
Bayangan akan dunia yang ideal harusnya menuntun
langkah
Melakukan segala daya dan upaya penajaman sesama,
membangun kepedulian untuk Ibu Pertiwi.
Namun, untuk bermimpi saja susah sebab keseharian
hidup hanyalah tidur pulas untuk menghindari kenyataan.
Hari demi hari hidup tiada gebrakan
Rutinitas membosankan, tiada cerita menginspirasi
Kuliah, kerja, menikah, beranak, meninggal.
Hidup kosong. Kehampaan merasuki.
Generasi ke generasi hanyalah manusia-manusia biasa
dengan cerita-cerita membosankan.
Yang penting kekompakan. Gerakan? Ah, urusan nanti.
Memuaskan nafsu birahi lajang, puasin masa muda.
Urusan menajamkan sesama, ah nantilah itu.
Sudahlah. Dunia ‘kan hanya persinggahan. Ya sebelum
nyawa dicabut, puaskan hidupmu saja. Bersenang-senang.
Yang terutama kan, bisa kepantai memakai kacamata,
duduk santai menikmati masa muda.
Yang penting ‘kan bisa reunian bareng teman-teman,
bernostalgia menceritakan kebodohan-kebodohan masa lalu.
Urusan politik, ekonomi, sosial budaya, kesehatan,
pendidikan, ketahanan pangan dan kearifan lokal ke-Indonesia-an? Ah….ribet dan
sungguh menjemukan. Serahkan saja pada orang lain. Hidupku yang hidupku. Hidup
penuh kenikmatan pribadi.
Toh, juga politik kotor. Untuk apa dibicarakan?
Toh juga ekonomi serasa aman-aman saja. Gajiku kan
datang tiap bulan.
Toh juga sosial budaya sudah ada yang mengurus; mereka
para manusia-manusia tradisional. Aku kan orang kekinian, modern lagi. Rutin
shopping, gadgetholic.
Kesehatan, pendidikan, ketahanan pangan, kearifan lokal?
Sudahlah, cukup doakan saja di gedung gereja yang megah itu; di Rumah Sakit Psikologis bagi orang berbeban berat.
Tanggalkan saja segala bebanmu, teduhkan psikologimu
dengan instrumental musik rohani. Menangis saja ketika mendengar lagu rohani.
Maka Dia akan mendengarmu, dan membuat keadaan menjadi lebih baik di luar sana.
Aduh, tapi maaf kawan. Sepertinya keadaan tidak
bertambah baik. Beban hidup hari ke hari semakin menyesakkan. Kesenjangan sosial semakin parah. Sistem kesehatan publik buruk. Pendidikan mahal. Utang
negara bertambah banyak.
Dimana Tuhan yang ditangisi itu? Adakah Dia hadir? Kan
sudah capek menangis sambil mendengar lagu rohani tadi. ‘Kan sudah pegal menundukkan kepala
sambil mengantuk ketika doa syafaat tadi. Sepertinya Tuhan tidak hadir.
Tuhan hadir atau tidak, peduli amat lah. Keluar
gedung gereja tinggal memikirkan pekerjaan kembali. Menunggu tanggal gajian
supaya bisa rekreasi lagi bersama teman-teman. Supaya ada berita terkini
tentang aktivitasku yang berharga mahal itu di Facebook, Instagram, WhatsApp.
Now with the Kongsberg might possibly} reduce an entire 50m mesh roll in under 40 minutes, with out the issue of human error. “We had been buying bins in at a certain dimension that we had been using to send out our work. By making our own we’ve saved cash, lowered the amount of packaging materials required, and improved our common corporate presentation,” he says. The most troubling factor is how these challenges have been exasperated by an absence of communication from precision machining suppliers. Many of the suppliers have had turnover impacting every facet of their enterprise. Some won’t answer their phones and others simply don’t have solutions as a result of|as a end result of} they are new to their very own company system.
BalasHapus