SERI REFLEKSI#8: TERIMAKASIH, 2020!



Tahun 2020 berakhir. 
Pandemi belum usai.
Satu pelajaran yang pasti dari pandemi: Setiap kemelekatan/ketergantungan yang berlebihan terhadap hal material dan non-material adalah ancaman terhadap kehidupan sejati. 

Pertama,
Mawas diri. Kata filosofis yang nampaknya lama tidak muncul di khazanah percakapan sehari-hari. Bermawas diri = lihat dan koreksi diri sendiri secara jernih dan jujur. 

Kedua,
Nilai-nilai utama untuk dijalankan di abad ini: COMPASSION, HOSPITALITY, OPERATIONAL EXCELLENCE, INNOVATION.

Ketiga,
An ultimate goal: Demystifying the so-called "lecturer". Tearing down its "walls" all over. Redefining it to be: comrade, mentor, brother/sister.

Keempat,
First step of intellectual humility: know your limits, know your expertise. Second step: Reach and cross your limits, expand your expertise.

Kelima,
LISTEN TO OTHERS, BUT DO NOT LOSE YOUR OWN VOICE. 

Keenam,
The power of keywords: Sumber pengetahuan (jurnal, buku, video ahli) sudah tersedia banyak di platform-platform digital. Anda hanya perlu menemukan kata kunci yang tepat atau akurat. Kata-kata kunci ini bisa berupa nama ilmuwan (penulis buku/jurnal berpengaruh) atau kata kunci suatu konsep yang dipelajari.

Ketujuh,
Pada akhirnya, semua akan serba robotik dan otomatisasi. Peran manusia dimana? Kembali ke filsafat, kesadaran (consciousness), intuisi, hati nurani (conscience), dan hubungan sosial-spiritual. 

Kedelapan,
Kalau sebuah institusi/organisasi ingin berubah, jangan ada drama dikotomi orang luar vs. orang dalam; muda vs. tua. Inovasi adalah tentang kolaborasi terbuka yang melampaui batas-batas organisasional/demografis dan bersiap berselancar dalam gelombang perubahan. Konflik dan ketegangan pasti akan muncul karena tegangan antara inovasi dan tradisi. Tetapi, yang menyatukan adalah nilai-nilai inti organisasi/institusi. Yang menjadi kompas adalah visi dan misi organisasi/institusi. 

Kesembilan,
To write is about to feel and to instill. Anda tidak akan bisa menulis dengan tajam kecuali Anda merasakan kegelisahan tentang sesuatu. Anda tidak akan bisa menulis dengan naratif kecuali Anda sudah menginternalisasikan (meresapi/mengendapkan/membatinkan/menjiwai) semua yang sudah Anda baca.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SERI REFLEKSI APRIL-JUNI 2023

SERI REFLEKSI #5/2021: WHAT DOESN'T KILL YOU MAKES YOU STRONGER (NIETZSCHE)

SERI REFLEKSI #04/2021: BERTOLAKLAH KE TEMPAT YANG LEBIH DALAM DAN TEBARKAN JALAMU!