SERI REFLEKSI #01-2021: OJO PEDHOT OYOT (JANGAN LUPA AKAR!)
Menuliskan apa yang direfleksikan atau ilham yang muncul adalah salah satu cara terbaik untuk semakin meresapi/mengendapkan nilai-nilai luhur yang menjadi pandu hidup keseharian.
Selamat memaknai hidup!
Pertama,
Kunci dalam hidup: Cintai semua orang, tetapi percayalah pada orang tertentu saja. Belajarlah untuk diam, tetapi jangan pernah takut untuk bersuara. -Anonim-
Kedua,
Cara membuat dunia lebih baik? Jadikan organisasi/institusi sebagai ajang keteladanan. Anda bisa saja tidak berbuih-buih mengkhotbahi orang lain, tetapi tindakan yang benar, empati, dan keteladanan akan mengalirkan energi transformatif.
Ketiga,
Mencapai keunggulan operasional dan berinovasi memiliki logika dan tuntutan perilaku yang berbeda. Untuk memastikan keunggulan operasional, Anda harus kekat (bahkan kaku), sangat detail, tidak menoleransi cacat sedikitpun, hemat sehemat-hematnya, serta memastikan ada perbaikan dari kesalahan masa lalu. Tetapi, untuk berinovasi, Anda harus sangat fleksibel, dan toleran terhadap kesalahan (trial and error)/berani gagal untuk mendapatkan hikmah (lesson learned), dan berani bereksperimen.
Keempat,
Mata kuliah Manajemen Pengetahuan adalah memang mata kuliah yang baru (emerging) tetapi futuristik. Mata kuliah ini adalah paduan mata kuliah Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Pendukung Keputusan (hard-aspects) dengan Manajemen Sumberdaya Manusia, Perilaku Organisasional, Budaya Organisasional, dan Manajemen Strategik (soft-aspects).
Kelima,
KITA MEMANG BUTUH UANG, TETAPI JANGAN SAMPAI MAU DIUKUR DENGAN UANG!
Keenam,
Semua orang yang mau berpikir filosofis, logis, dan analitis, mendalami sesuatu sebelum berbicara, dan mampu menyampaikan dengan baik apa yang dia pikirkan (menulis dan berbicara) adalah PERISET. Riset seharusnya menjadi budaya keseharian kita, bukan semata aktivitas para elit akademisi.
Ketujuh,
Apa arti menjadi orang dewasa? ANDA TIDAK LARI DARI TANGGUNG JAWAB. TIDAK SERING CARI AMAN. MENJALANI PILIHAN-PILIHAN HIDUP DENGAN SADAR DAN MEMIKUL KONSEKUENSINYA.
Kedelapan,
Data, Informasi dan Pengetahuan adalah bagian dari Homo Sapiens. Kebijaksanaan adalah bagian dari Homo Deva.
Kesembilan,
KEBENARAN ITU MEMERDEKAKANMU, BUKAN MENAKUT-NAKUTIMU!
Kesepuluh,
Sepertinya, kebanyakan kita maunya SERAGAM, MONOTON, MEKANIS. Alam maunya BERVARIASI, BIODIVERSITAS, ORGANIK. Ekosistem kehidupan yang RESILIEN adalah ekosistem yang BERAGAM. Polikultur bukan monokultur.
Kesebelas,
Tumbuh pesat dengan akar yang kuat (Gita Wirjawan). Ojo pedhot oyot. Mengakar kuat, menjulang tinggi (UGM).
Keduabelas,
Aura orang arif itu memang beda. Terasa teduh, inklusif, membumi, mendalam, energik, tulus, kokoh.
Ketigabelas,
HIDUP YANG TIDAK DIUJI DAN DIPERTARUHKAN TIDAK LAYAK UNTUK DIHIDUPI!
Keempatbelas,
Mari memiliki kepekaan untuk membedakan orang yang murni bermotif EKONOMI-POLITIK (hitung-hitungan, mengejar jabatan mati-matian) dengan orang yang mampu memposisikan kapan dia harus bermotif ekonomi dan kapan harus bermotif PANGGILAN SOSIAL, KULTURAL, DAN/ATAU SPIRITUAL.
Kelimabelas,
Yang kita kejar dalam mempelajari keterampilan tertentu adalah level otomatisasi. Artinya, pada level ini, kita sudah memiliki semacam template atau peta langkah-langkah yang sudah menjadi pengetahuan tacit kita. Simpelnya, ketika kita disuruh mengerjakan sesuatu, kita otomatis sudah tahu cara-caranya, pola-polanya, risiko-risikonya, dan cara memperbaikinya.
Komentar
Posting Komentar